468x60 Ads

Mempertahankan Identitas Keanekaragaman


T. Wijaya | 00.53 |

Dunia mengakui jika Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya bangga akan hal itu karena tidak semua Negara bisa memiliki kebudayaan sekaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Jika melihat dan memperhatikan keanekaragaman budaya Indonesia hal tersebut mungkin tidak akan pernah terhitung nilainya.  Mulai dari aneka ragam suku bangsa, bahasa daerah, tarian tradisional, nyayian rakyat, pakaian tradisional, ukir-ukiran tradisional, arsitektur tradisional, makanan tradisional serta yang tidak kalah penting adalah gugusan kepulauan yang membentuk negeri ini menambah keanekaragaman Indonesia. Akibat keanekaragaman tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi incaran wisatawan asing. Sektor pariwisata khususnya wisata budaya bisa sangat menjual bagi Indonesia.
Namun sebagai warga negara Indonesia, terkadang saya merasa sedih karena walaupun Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, namun masih banyak sekali warga negaranya yang kurang peduli terhadap keanekaragaman budaya yang dimiliki. Banyak diantara mereka yang justru lebih membanggakan kebudayaan dari bangsa lain. Entah apa yang menyebabkan mereka seperti itu.
Kadang saya berpikir jika melihat realita yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, banyak kebudayaan Indonesia yang “di akui”  menjadi kebudayaan asli negara lain. Tentunya hal tersebut menyinggung perasaan kita sebagai “pemilik bersama” kebudayaan yang telah “di akui” tersebut. Sepertinya kita kurang peduli dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki sampai-sampai ada negara lain ada yang beberapa kebudayaan yang kita miliki sebagai kebudayaannya.
Misalnya kasus claim dari negara tetangga kita yakni Malaysia terhadap beberapa kebudayaan asli Indonesia seperi batik, tari reog ponorogo, makanan rendang, serta beberapa pulau kecil diperbatasan Indonesia dan Malaysia. Diawali dari lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) menjadi bagian dari wilayah negara Malaysia, mulai muncul pula beberapa kebudayaan kita yang telah “di akui” menjadi kebudayaan asli mereka. Hal tersebut mungkin bisa sedikit menggambarkan betapa mudahnya Malaysia mengambil satu per satu aset negara kita.
Dari hal tersebut memunculkan pertanyaan, “Kemanakah bangsa Indonesia selama ini sehingga banyak kebudayaan asli Indonesia yang seakan “lari” satu per satu menjadi bagian dari negara lain?”
Pertanyaan tersebut bisa menjadi bahan renungan bagi bangsa kita. Belakangan ini rasa nasionalisme khususnya bagi bangsa Indonesia itu sendirinya sepertinya sangat kurang sekali. Bangsa kita seakan tercerai berai dengan problematika yang ada masing-masing sehingga rasa persatuan dan kesatuan pun seakan perlahan akan lenyap.
Jika keadaannya seperti itu, bagaimana bisa bangsa ini mempertahankan identitasnya khususnya identitas keanekaragaman yang kita miliki bersama. Identitas tersebut bisa saja lambat laun akan musnah dan menghilang jika bangsa ini tidak segera menyadarinya. Jika keadaan seperti itu terjadi, kita akan kehilangan identitas asli kita sebagai bangsa yang kaya akan keanekaragaman budaya di mata internasional.
Oleh karena itulah kita harus segera bangkit dari semua keterpurukan ini. Bangsa ini harus segera bangun dari mimpi buruk yang sedang dialaminya. Secepatnya menata kembali kesatuan dan persatuan yang sempat terpecah belah. Karena jika kesatuan dan persatuan terpelihara, maka kita bisa secara bergotong rotong menjaga serta mempertahankan identitas kita sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama.
Keanekaragaman budaya yang kita miliki merupakan warisan yang tak ternilai dari nenek  moyang kita. Sebisa mungkin kita harus menjaga dan mempertahankannya karena warisan tersebut adalah identitas lita bersama. Kita sebagai bangsa Indonesia bisa mempertahankan dan melestarikannya melalui berbagai cara.
Misalnya saja dengan cara lebih memperkenalkan keanekaragaman budaya tersebut ke mata internasional. Belakangan ini mencuatnya kasus “claim” terhadap beberapa budaya asli Indonesia oleh negara lain salah satunya disebabkan karena kita kurang memperkenalkan budaya tersebut sebagai identitas asli kita. Dan keadaan tersebut menjadi senjata yang ampuh bagi negara lain untuk “merebut” beberapa budaya kita.
Oleh karena itu kiranya menjadi sangat penting untuk lebih gencar lagi upaya kita bersama untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya yang kita miliki kepada dunia internasional. Hal tersebut bisa dilakukan berbarengan dengan promosi pariwisata Indonesia. Salah satu daya tarik yang menjual dalam hal pariwisata Indonesia selain memiliki alam yang indah, keanekaragaman budaya Indonesia juga menjadi faktor pemikat yang penting.
Dari sabang sampai merauke tersimpan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. Namun belum semua keanekaragaman tersebut terpromosi dengan baik. Oleh karena itu kita sebagai bagian dari pemilik budaya tersebut perlu secara bersama untuk memperkenalkannya.
Selama ini memang sepertinya banyak diantara kita yang kurang peduli terhadap keanekargaman yang kita miliki dan lebih cenderung untuk membanggakan budaya negara lain. Misalnya saja kebudayaan dari negara Jepang maupun Korea. Masyarakat Indonesia khususnya para pemuda pemudi seakan lebih mengagumi budaya dari kedua negara tersebut dibanding dengan kebudayaan asli bangsa sendiri. Tentunya hal tersebut sangat menyedihkan. Sebagai generasi penerus bangsa ini seharusnya kita para pemuda pemudi Indonesia seharusnya lebih mencintai keanekaragaman budaya sendiri dibanding dengan budaya asing. Karena jika bukan kita sebagai generasi penerus, siapa lagi yang akan terus menjaga dan melestarikan keanekaragamn budaya yang kita miliki?
Pertanyaan tersebut perlu kita renungkan bersama. Para pemuda pemudi bangsa ini perlu untuk lebih mengenal keanekaragaman yang kita miliki bersama. Jika perlu kita harus membantu pemerintah mengenalkan keanekaragaman budaya yang kita miliki kepada internasional. Kita bisa menjadi duta bangsa yang memperkenalkan kekayaan kita kepada internasional.
Mungkin saja jika kita terus mengenalkan keanekaragaman yang kita miliki, kasus “pengakuan” dari negara lain misalnya saja malaysia dapat terhindari. Karena salah satu penyebab adanya pengakuan terhadap budaya kita oleh negara lain adalah lemahnya rasa nasionalisme, kecintaan serta kebanggan kita terhadap budaya dari negeri sendiri.
Mulai dari sekarang, kita sebagai pemuda pemudi bangsa ini harus bergotong rotong untuk terus mempertahankan keanekaragamn budaya yang kita miliki. Kesadaran sedini mungkin untuk turut menjaga dan melestarikan keanekargan budaya bangsa sangat baik sekali. Kita perlu lebih untuk mencintai keanekaragaman budaya yang kita miliki. Rasa bangga yang kita miliki bersama khususnya terhadap keanekaragamnan budaya yang kita miliki menyebabkan kita semua bisa bersatu. Karena dengan adanya rasa bangga dan rasa saling memiliki dapat menyebabkan kita semua bergotong royong untuk terus mempertahankan identitas asli yang kita miliki.
Jika kita bersatu, tentunya gesekan-gesekan kecil yang dapat menghancurkan dapat segera kita lenyapkan. Tetapi yang terpenting dari semua itu adalah menumbuhkan rasa bangga terhadap apa yang kita miliki bersama dan berusaha untuk terus mempertahankan apa yang kita miliki tersebut. Jika bukan kita sebagai generasi penerus bangsa ini, siapa lagi yang akan mempertahankan apa yang telah diwarisi oleh nenek moyang kita tersebut?
Oleh karena kita yang terpenting mulai dari sekarang adalah kita harus secepatnya bangkit dari ketidakpedulian kita selama ini. Secepatnya menumbuhkan kembali  rasa kebanggaan dan kecintaan kita terhadap keanekaragaman yang kita miliki bersama adalah hal penting yang harus segera kita lakukan dan kita pertahankan sampai kapanpun. Apa yang dimiliki bangsa ini akan lenyap jika kita bangsa Indonesia sebagai pemilik bersama keanekaragaman budaya tersebut kurang tanggap terhadap yang kita miliki selama ini.
Untuk itulah rasa nasionalisme harus terus dipupuk agar kita bisa lebih mencintai, bangga serta berusaha untuk tetap mempertahankan apa yang telah Tuhan Yang Maha Esa anugerahkan kapada kita semua, bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme tersebut yang akan mengikat kita semua untuk tetap setia menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Dan hal tersebut wajib ditanamkan serta dimili oleh kita semua, bangsa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar